Tulisan di bawah adalah versi ringkas dari Khutbah Iedul Adha yang versi lengkapnya (format PDF), dapat diunduh di bagian atas kolom samping kanan. Di versi ringkas, tulisan ini disertai dengan ilustrasi multimedia; silakan memakai tombol di bagian kanan bawah -Admin
Memerdekakan Negeri
dari Jerat-Bencana
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarokatuh
BalasHapuspada kalimat:
"Bukankah Allah telah menjelaskan secara tegas, bahwa apapun dan sampai kapan pun bentuk kegiatan-kebaikan yang dilangsungkan kaum kafir pada akhirnya pasti mendatangkan bencana kerusakan-kehancuran? Kehancuran terjadi baik pada tatanan-rajutan hidup masyarakat manusianya maupun pada tatanan-rajutan hidup masyarakat alam lingkungan."
Di Indonesia ditengarai banyak sekali NGO/LSM2 asing yang banyak bergerak di bidang kemanusian/lingkungan/pendidikan dsb. Adakah dibalik derma/kebaikan2/kegiatan2 sosial mereka, tersimpan pula agenda2 terselubung untuk bumi pertiwi Indonesia? apakah kita patut selalu curiga terhadap kehadiran mereka? padahal didalam lembaga mereka kadang juga bekerja saudara2 dari tanah air sendiri?
bagaimana kita bersikap? bentuk kewaspadaan seperti apa yang patut kita lakukan ditengah2 mereka?
Apakah tidak ada pengecualian atau apakah kita pantas menilai bahwa apapun kebaikan dari kaum kafir/non muslim/YN sampai kapanpun tak ada satupun yang tulus mereka lakukan, bisa dikata ber pamrih/tendensius/punya kpentingan?
Saya pernah mendengar bahwa Allah tak akan pernah meneteskankan Ilmu-Nya kepada orang2 yang berakhlak buruk, juga tak akan pernah meneteskan keilmuan-Nya kepada orang2 kafir/non muslim/YN, Benarkah yang saya dengar tersebut? padahal di masyarakat kita banyak beredar pemikiran2 yang bersumber dari pendapat2 mereka...lalu bagaimana kita bersikap setidaknya ambil contoh saya sendiri yang masih lemah pemikirannya harus berbuat seperti apa?
Mohon maaf atas segala kekurangan dan Terimakasih sebelumnya..
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarokatuh.
ruslan_bachtiar@yahoo.com
Assalamu'alaikum wr.wb.,
BalasHapusInsya Allah beberapa ciri utama mereka adalah sbb:
● bertopeng gerakan humanisme, keadilan, termasuk demokrasi ("liberté, egalité, fraternité", "green peace", dll)
● menawarkan bantuan yg menjadikan ketergantungan (melewati 3 jalur utama: 1] pemerintah, 2] NGO, 3] pendidikan/ kebudayaan).
● menyajikan kebaharuan palsu (teosofi, perennial, dll) lewat jalur intelektual-iptek.
● menipu-daya dengan gerakan-gerakan spiritual yang mendatangkan kekaguman, pemujaan, atau dajjaliyyah (termasuk "sekte2 agama baru").
Betapa pun tampak secara kasat mata "baik" atau "mulia", tindakan mereka mustahil LILLAAH, karena mau mengakui Allah pun tidak. Sedangkan amal yang diterima hanya amal yang lillaah. Pasti akhirnya mereka hanya merusak. Jadi perbuatan muslim pun secara haqiqi belum tentu bernilai lillaah. Hanya saja, muslim selalu punya kesempatan untuk diterima amalnya. Yang kafir mustahil dibukakan kesempatan, sampai mereka menjadi beriman terlebih dahulu.
Hal kedua yang haqiqi adalah bahwa Allah memperingatkan, sesungghnya syaithaan adalah musuh manusia yang nyata. Haqiqatnya yg mengilhami mereka selalu iblis. Banyak ayat dalam Al Qur'an menegaskan bahwa Allah mustahil memberi petunjuk kaum kafir. "Dan apabila kamu melihat mereka, tubuh-tubuh mereka menjadikan kamu kagum. Dan jika mereka berkata kamu mendengarkan perkataan mereka. ... Mereka itulah musuh (yang sebenarnya) maka waspadalah terhadap mereka; ALLAH MEMERANGI MEREKA (قَاتَلَهُمُ اللَّهُ )... [Al Munafiquun (63) Ayat 4]
Bekerjasama selama tidak mengikat apapun silakan. Ibarat bertetangga dengan non-muslim, jika got mampat, tak mengapa bergotong-royong memperbaikinya. Tetapi kalau sudah campur tangan (mulai menggeser nantinya pasti bahkan menggusur) terhadap aqidah-syari'ah-akhlaq Islam, kita harus tegas (dengan cara yang tetap baik, atau dengan siasah yang baik). Campur tangan itulah yang harus DIWASPADAI. Contoh, dahulu ada tokoh non-muslim bereputasi internasional yg akan menggeser Sila-1 Ketuhanan YgMahaEsa menjadi Ketuhanan YgMahaKasih. Itu soal prinsip, karena Ketuhanan YME adalah penegakan kalimah Allahu Ahad.
Karena di masyarakat belum semua menyadarinya, maka kita perlu aktif menyebarluaskan informasi yang HAQQ (weblog ini juga salah satu wujud upaya tersebut). Allah saja memerangi mereka (QS 63:4), kita pun mengikuti Allah dengan menauladani cara-cara yang dicontohkan Nabi s.a.w.
Demikian, mohon maaf keterbatasan saya dalam menjawab, semoga bermanfaat. Salam, Taufik Thoyib -Admin
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarokatuh, terimakasih atas penjelasannya...Wassalam
BalasHapusassalamu'alaikum, bgmn usaha berlepas diri dari sifat kemunafiqan? nuwun, salam -Yayan.
BalasHapusWass.wr.wb.,
BalasHapusWah ini pertanyaan sukar. Munafiq adalah kotoran yang paling sering dibuat manusia. Ciri utama: apa yang dikata tak sama dengan apa yang diperbuat. Contoh utama ialah kata-kata sholat. Di hadapan Allah atau di dalam sholatnya, manusia masih berani berdusta. Kata manusia dalam sholatnya, ia hanya meng-esa-kan (meng-ilaah-kan atau hanya bergantung pada) Allah, tetapi ternyata lebih sering mengilaahkan dirinya sendiri. Bukti: dalam berfikir, berkata, dan berbuat, manusia lebih sering mengandalkan pikiran (logika-nafsu)-nya sendiri. Kata manusia dalam takbir sholatnya, ia mengagungkan Allah tetapi ternyata ia lebih sering mengagungkan dirinya sendiri. Buktinya, ketika tak dihargai oleh pihak lain, perasaannya tak senang bahkan ia menjadi marah, dan seterusnya,... Kalimat sholat jarang dipandang sebagai perkataan dan bahkan janji di hadapan Allah. Selama kata-kata dalam sholat belum tegak menjadi sikap-bathin diiringi dengan perbuatan lahir, selama itu pula manusia cenderung munafiq. Jadi, agar terbebas dari sifat munafiq, kita bisa mengawalinya dengan berupaya menerapkan semua kata-kata dalam sholat dalam kehidupan sehari-hari. Setelah jatuh-bangun membuktikan uapaya penuh kesungghan, barulah Allah turunkan pertolongan-Nya untuk memperbaiki hamba dari sifat munafiq.
Demikian secara sangat ringkas, mahon maaf segala kekurangan jawaban ini. Semoga bermanfaat, salam, Taufik Thoyib -Admin
alhamdulillah, terimakasih atas penjelasannya, smoga Allah menurunkan pertolongan-NYA kepada setiap muslim yang berusaha memperbaiki diri dari sifat munafiq. amin.
BalasHapus