Gempa 5,6 SR mengguncang Jogjakarta dan Bantul, pada siang hari, Selasa 9/11/2010 (Sumber: JPNN). Laut, gunung, dan bumi-tanah di Indonesia berguncang. Sekali lagi, kami menghantarkan tulisan lanjutan ini dengan kalimat yang sama: Jika para petinggi tak juga menyadari perlunya kembali pada ketetapan Allah untuk negeri ini, maka didorong sifat-Nya Yang Maha Pengasih-Sayang yang menghendaki agar para hamba-Nya segera berlomba-lomba bertaubat, peringatan yang lebih keras bisa jadi akan dilangsungkan-Nya. [Bingkai ke-2 flash di bawah adalah video; mohon maaf, waktu pemuatannya sekitar 3-4 menit] -Admin
assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh...
BalasHapusmelihat tayangan slide bahwa freepor sudah terjual sejak zaman kepemimpinan Ir.Soekarno, apakah kebijakan tersebut sebuah kekhilafan presiden pertama kita? maaf & terimakasih, wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarokatuh
ruslan_bachtiar@yahoo.com
Wa'alaikum salam wr.wb.,
BalasHapusMenurut catatan kami (silakan browsing untk informasi tambahan, karena informasi kami pun pasti belum akurat), timbunan emas Grasberg di Irian mulai diendus Belanda tahun 1952. Tahun 1966 mereka mendirikan Freeport di Amerika dan resmi mendapat lisensi sejak Orde Baru, tahun 1967. Kontrak 30 tahun (1967-1997), diperpanjang 30 tahun lagi pada tahn 1991 (1991-2021), dan ditambah 20 tahun pada 2001 (20 tahun + 2021, sampai dengan 2041). Jadi total 74 tahun. Soekarno bisa jadi tak terlibat.
Catatan tambahan. Jangan lupa bahwa keluarga Yhd Jerman-Rusia (dari suku Batavi, Jerman) adalah keluarga yang sama yang mendominasi kompeni dagang VOC yg kemudian masuk ke Indonesia, dan keluarga yang sama pula yang mendukung gerakan Teosofi masonik dari Helena Blavatsky (bukti bahwa ia berpengaruh kuat pada pemerintah Hindia-Belanda, namanya diabadikan pada awal abad 20 sebagai nama jalan, yaitu Boulevard Blavatsky, yang kini jadi Jl. Merdeka Timur). Jadi mudahlah memahami mengapa ibu kota mereka di Indonesia (Hindia-Belanda), dinamai "Batavia". Di NewYork kita pun bisa menemukan satu daerah dengan nama "Batavia", kampung (township) dimana para migran Belanda membeli sejumlah besar tanah untuk menguasai pasar saham NewYork. Maka tak terlalu kurang alasan untuk menghubungkan penemuan emas oleh Belanda pada tahun 1952, didirikannya Freeport tahun 1966 di Amerika, dimulainya ketergantungan ekonomi Indonesia ke Amerika (lewat "Mafia Berkeley") antara lain dengan kontark Freeport sejak 1967. Namun simpulan penting ialah bahwa singkat kata, Freeport adalah Free(masonry)port. Sebagaimana kita tahu Freemasonry adalah gerakan-politik-Yhd (tunggangan #Iluminati#) untuk mendukung cita-cita IsraelRaya. Selanjutnya silakan browsing untuk mendapatkan informasi bahwa rakyat negeri ini sangat dirugikan, karena di Freeport-Ind, pemerintah hanya mendapat pembagian hasil sebesar 9,3% saja! (ditambah bonus kerusakan atau lebih tepat "BENCANA LINGKUNGAN" yang tak pernah bisa digantikan uang dollar mereka). Sekarang tambang bawah tanah (Deep Ore Zone) di Irian itu adalah yang terbesar di dunia, yang memberikan keuntungan berlipat bagi PT Free(masonry)port-McMoRan Copper & Gold Inc. Untuk apa keuntungan mereka? Pasti untuk membengkokkan Islam! Salam, Glagah Nuswantara -Admin
alhamdulillah, terimakasih pak, saya yang salah, tahun 1967-1998 adalah zaman kepemimpinan presiden kedua, sudah tak lagi Ir.Soekarno. Sekali lagi maaf..:D
BalasHapusAlhamdulillah justru muncul penjelasan lebih lanjut dari bapak tentang freemansory port,semoga bemanfaat, benar2 minta maaf dan terimakasih sangat, wassalamu'alaikum warohmatullahi wabarakatuh
ruslan_bactiar@yahoo.com
Bapak Ruslan belum tentu salah. Pertanyaan bapak wajar saja, karena perubahan kebijakan tak selalu hitam-putih. Pada perioda itu Indonesia demikian rumit, penuh intrik politik dan campur tangan asing, pemerintah, swasta, maupun kelompok trah bisnis (ingat pengaruh keluarga Liem, Li, dsb). Namun, mengingat keadaan sakit parah dan terasingnya Soekarno dari kekuasaan (politik-ekonomi), saya pribadi meyakini beliau tak terlibat dalam "penjualan" atau lebih tepatnya "pengobralan" Irian. Semoga demikian. Yang lebih penting lagi: bagaimana sikap kita rakyat kecil sekarang ini? Salam, Glagah Nuswantara -Admin
BalasHapusAssalamu'alaikum wr. wb
BalasHapusMungkinkah para petinggi di negara ini belum tahu/belum mengerti/belum sadar utau memang sengaja membiarkan negara ini hancur?
atau mereka(para petinggi) takut akan dihancurkan(diperangi)?
saya sudah menulis alamat blog ini ke:http://www.presidensby.info/index.php/layanan/daftarpesan/
sampai hari ini tulisan saya belum di muat, semoga para petinggi di negara ini sadar.
yusuf_rudianto@yahoo.com
assalamu'alaikum wr,wb.
BalasHapusMenanggapi tulisan edisi ini, betapa perlunya kesadaran pemimpin negeri dan rakyat untuk segera bertaubat. Sebagai seorang pelaku pendidikan, bagaimana cara simpel untuk bertaubat? Jika melihat penambangan freeport terbayang betapa lemahnya pemerintah negeri ini.
suryowa@gamil.com
Wa'alaikum salaam wr.wb.,
BalasHapusTentang bertaubat, PRIORITAS UTAMA dibukakan kepada para petinggi negara (untuk memimpin seluruh bangsa ini bertaubat murni/nasuha). Jika mereka tak dapat (atau tak sungguh-sungguh mengambil kesempatan itu), maka PRIORITAS KEDUA dibukakan bagi kalangan RAKYAT.
Maka, masing-masing PUTERA-PUTERI NEGERI dari tingkat rakyat kecil berbagai kalangan mesti memulainya dari skala pribadi, keluarga, dan lingkungan yang lebih luas sesuai dengan kehidupannya. Jika tidak, mohon maaf, lebih pantas mereka disebut BENALU NEGERI. Jika ada putera-puteri negeri yang konsisten dengan langkah bertaubat itu, insya Allah, Allah akhirnya akan menjalin mereka untuk mempergantikan para pemimpin negeri ini. Tiap pribadi bagai butir pasir, Allah yang akan membentuk gunung baru pensetimbang negeri ini.
Tentang langkah praktisnya, jika kita pelaku pendidikan, yang dapat kita kerjakan antara lain:
[1] perbaikan akhlaq, dari semua yang belum islami menjadi islami; hal ini dapat diproseskan ke anak didik, setelah kita para pendidik memulainya (akhlaq pergaulan, akhlaq kpd ortu, akhlaq belajar, dst). Dan alangkah indahnya jika "gerakan" itu dilakukan dengan keserempakan rekan-rekan pendidik lain yang muslim, bukan kegiatan individual saja. Dampaknya sangat besar, menurut pengamatan kami selama ini.
[2] perbaikan keilmuan (substansi keilmuan yang ada sekarang dialih-hijrahkan setapak demi setapak, menjadi keilmuan yang qur'ani). Ini mutlak memerlukan pendalaman Al Qur'an, ketekunan tersendiri, dan waktu yang tak sedikit.
[3] perbaikan praktek keilmuan (tanpa dikonsepsikan lebih dulu, tetapi langsung praktek saja; yang sudah sangat jelas sesuai dengan kandungan qur'ani misalnya, mengembangkan pertanian organik/non-kimiawi)
Moohon maaf keterbatasan jawaban ini, untuk lebih detil dapat dilanjutkan ke kajianbudayailmu@yahoo.com, dan mohon tak berkeberatan untuk memperkenalkan diri.
Salam, Taufik Thoyib -Admin
Terima kasih dengan jawabannya. Saya perkenalkan diri saya lewat email kajian budaya ilmu.
BalasHapusmaaf, alamat email yang kemarin, salah tulis.
suryowa@gmail.com