skip to main |
skip to sidebar
Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang shaleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi, sebagaimana Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan mengubah (keadaan) mereka, sesudah mereka berada dalam ketakutan menjadi aman sentosa. Mereka tetap menyembah-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan barang siapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang yang fasik. (QS. 24:55). Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat, dan taatlah kepada rasul, supaya kamu dirahmati. (QS. 24:56)Renungan di Penghujung Ramadhan (5)Bertaubat, Menyelamatkan Kehidupan dari Cengkeraman Millah 
Assalamu'alaikum Wr. Wb.
BalasHapusMenyambung lanjut uraian diatas ada baiknya jika kita renung fikirkan Firman Allah SWT pada QS. Yunus (10):98 yang dengan jelas dinyatakan bahwa meskipun kemaksiatan berhasil memimpin kehidupan kaum Yunus a.s., tetatpi karena mereka masih mau mendengarkan wahyu Allah yang dibawakan oleh Nabi Yunus a.s., maka dalam waktu yang ditentukan kehinaan yang pernah ditimpakan kepada kaum Nabi Yunus a.s., Allah hilangkan.
Wa'alaikum salam wr.wb.,
BalasHapusBenar adanya, kuncinya ada pada ke-tawadhu'-an hati. Telinga hati yang masih mau mendengar, mata hati yang masih hendak melihat, dan bunyi hati yang masih berani menyuarakan kebenaran, pasti dikauniai pertolongan Allah. Bisa demikian, karena sang nafsu rela surut dari penjajahannya terhadap hati. Mudah-mudahan Anda dan kita termasukkan dalam golongan yang demikian, amiin. Taufik Thoyib.